JAMBIPRIMA.COM,MERANGIN - Gara - Gara tidak ditanggapi, ratusan Pendemo dari Persatuan Mahasiswa Tabir (PMT), duduki ruang paripurna, hingga terjadi aksis dorong antara petugas dan pendemo.
Pendemo dihadang petugas, hingga berapa menit kemudian pimpinan Dewan, Zaidan Ismail pun langsung menghampiri dan marah, dan mengatakan Pendemo tidak punya sopan santun.
Pendemo pun akhirnya diminta masuk ruang banggar untuk membicarakan persoalan PT KPAL yang tidak berpihak buruh.
Korlap Aksi Ramoi, pun menolak untuk mengikuti aturan dari Waka DPRD Merangin, Zaidan Ismail.
" Kami menolak untuk di atur DPRD, karena kami ingin menyampaikan aspirasi kami kaum buruh, " ungkapnya, Senin (28/6).
Menurut Ramoi, penolakan dari dewan karena tidak ada perwakilan dari PT KPAL, dan pihak dewan mengambil alih.
Sementara, pantauan awak media, sempat terjadi adu argumen antara Dewan dan Pendemo.
"Biarkan saya berbicara dulu, saya yang mengatur di sini, " kata Zaidan dengan nada tinggi.
Karena belum juga ada kejelasan hingga lepas tengah hari, para pendemo dari PMT membubarkan diri.
Sebelumnya, Persatuan Mahasiswa Tabir (PMT) menuntut agar izin PT KPAL desa Koto Rayo Kecamatan Tabir dicabut, jika perusahaan nantinya tidak berpihak kepada kaum buruh. (lan)
Tak Mau Jalur Dua Kota Bangko Dinodai Oleh PKL, Satpol PP Merangin Langsung Turun Tangan
Meninggal Dunia, Masya Allah Senyum Diwajah Tengku Zulkarnain
HCE Ajak ASN dan Honorer Dilingkup Pemkab Sarolangun Makmurkan Masjid Al- Umaro
Bupati Tanjabbarat Laksanakan Panen Raya Kampung Tangguh Siginjai
Tahun Ini GP Ansor Tebo Gelar Pengajian Rutin, Untuk Pertama Kalinya di Tebo Ilir
Satlantas Polres Muaro Jambi Sosialisasikan Prokes ke- Security Citra Raya City