Fasha: Tidak Ada Kompetisi, Harus Kolaborasi

Rapat Evaluasi Akhir Pelaksanaan Kerja Sama Antar Kemendagri dengan UCLG-ASPAC

Selasa, 28 Februari 2023 - 10:24:55 WIB - Dibaca: 8843 kali

Wali Kota Jambi Syarif Fasha
Wali Kota Jambi Syarif Fasha (Foto: jambiprima.com/Ahmad )

JAMBIPRIMA.COM,JAMBI – Peran pemerintah daerah dalam pembangunan sangatlah besar dan terbukti menjadi salah satu kunci kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, United Cities and Local Governments atau UCLG hadir sebagai bagian asosiasi organisasi pemerintah daerah (Pemda) yang diakui oleh PBB. 

"UCLG ASPAC adalah persatuan pemerintah daerah di wilayah Asia-Pasifik. Kami mempromosikan dan mendorong terjadinya kerja sama antara pemerintah daerah dan komunitas internasional yang lebih luas di kawasan ini," tutur Secretary General UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi, kepada Jambi One, usai rapat evaluasi akhir pelaksanaan kerjasama antara Kemendagri dengan UCLG, Senin (27/2).

Kata dia, program seperti pengembangan kapasitas dan keahlian dari pemerintah daerah, Advokasi kebijakan, penelitian, dan lain-lain bisa didapatkan dalam keanggotaan UCLG. Selain itu, UCLG ASPAC juga terlibat dalam mengelola proyek-proyek strategis yang mengacu kepada agenda global, seperti perubahan iklim, manajemen pengelolaan sanitasi dan sampah, pelokalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) termasuk manajemen pengetahuan. 

"Saat ini dari 400an pemda itu, sekitar 10 persennya yang aktif," jelasnya.

Masih minimnya partisipasi pemerintah daerah tersebut dipengaruhi oleh banyak hal. Diantaranya pendanaan, komitmen kepala daerah, dan lain-lain. 

Sementara itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan pentingnya komitmen kepala daerah untuk menggaet berbagai macam bantuan dari luar negeri. Walikota Jambi dua periode ini tampak pecaya diri memaparkan berbagai capaian Pemkot Jambi di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Jambi, dengan bergabung dengan UCLG ASPAC.

“Dengan adanya kegiatan ini, nantinya dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam pelaksanaan program kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri dengan UCLG ASPAC,” sebutnya.

Selain itu, kata Fasha juga diharapkan dapat mengoptimalkan kemanfaatan kerja sama dengan UCLG ASPAC. Baik dari Kementerian Dalam Negeri maupun dari pemerintah daerah yang menjadi anggota UCLG ASPAC.

“UCLG ASPAC ini memfasilitasi pemerintah lokal dan daerah, untuk bekerja sama dengan luar negeri. UCLG lembaga mediasi antara pemda-pemda terhadap dunia luar,” ungkapnya di hadapan perwakilan kabupaten/kota se-Provinsi Jambi maupun daerah lain yang turut hadir.

Fasha mengatakan, perannya bergabung dengan UCLG ASPAC ini diikat dan diatur dengan aturan Kemenkeu, Bappenas hingga Kemendagri.

“Kita membangun itu tidak hanya membutuhkan APBD. Sehingga membutuhkan peran dari luar. Kota Jambi bergabung dengan 10 organisasi dunia. Termasuk lembaga donor. Ini yang membuat kami agak cepat berkembang, total bantuan yang masuk hampir Rp1,3 Triliun. Tidak menggunakan APBD maupun APBN,” jelasnya.

Seperti dicontohkan Fasha, yakni pembangunan TPA Talang Gulo oleh Bank Jerman senilai Rp270 miliar. Kemudian Sewerage System yang tengah berlangsung mencapai angka Rp700 miliar, WTE Talang Banjar dan masih banyak yang lainnya lagi.

“Tidak ada lagi kompetisi, melainkan harus kolaborasi membangun wilayah. Tidak bisa membangun sendiri. Kuncinya, kepala daerah harus komitmen. Jika diundang harus hadir, jangan diwakilkan,” tegasnya.

Tak hanya itu, kegiatan ini dilaksanakan juga untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan program kerja sama, sehingga pemerintah daerah bisa menemukan solusinya.

Sementara UCLG-ASPAC sendiri merupakan asosiasi pemerintah daerah dan kota se Asia Pasifik yang terkonekasi dengan 7.000 pemerintah daerah.

Fokus utama organisasi ini mendukung kerja sama pemerintah daerah sehingga mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di daerah.





BERITA BERIKUTNYA