Debit Sungai Batanghari Surut Dibawah Normal, Kapal Tongkang Hanya Bisa Dilintasi Tongkang Kecil

JAMBIPRIMA.COM, JAMBI - Provinsi Jambi menghadapi masalah serius akibat kemarau panjang yang berdampak pada terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah, termasuk Kota Jambi. Minimnya intensitas hujan telah menyebabkan debit Sungai Batanghari terus menyusut, bahkan melampaui angka normal.

Penjaga Pintu Air di kawasan Ancol Kota Jambi, Syahruddin, mengkonfirmasi situasi ini. Menurutnya, berdasarkan alat ukur pintu air, pada Kamis (7/9), debit Sungai Batanghari mencapai hanya 8.47 meter, lebih rendah dari hari sebelumnya yang berada di angka 8.57 meter.

"Normalnya, debit Sungai Batanghari minimal harus mencapai 9 meter. Namun, saat ini kondisinya jauh di bawah angka normal," kata Syahruddin.

Syahruddin juga menjelaskan bahwa saat debit Sungai Batanghari berada di bawah angka normal, masyarakat di Kota Jambi, khususnya pengguna sumur, akan menghadapi kesulitan mendapatkan air.

"Ketika sudah di bawah normal, banyak sumur warga yang mengalami kekeringan," tambahnya.

Selain itu, kondisi surut ini juga menghambat akses kapal tongkang di Sungai Batanghari. Kapal tongkang besar saat ini tidak dapat lagi melintas dan hanya kapal tongkang kecil yang dapat melewatinya.

Syahruddin juga mencatat bahwa kondisi air laut saat ini surut, sehingga air di Sungai Batanghari terus menyusut.

"Kondisi hujan telah kurang dalam beberapa pekan terakhir. Jika tidak ada hujan dalam waktu dekat, situasi ini dapat berlanjut dan debit sungai akan semakin rendah," tambahnya.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan serius di wilayah tersebut, dan langkah-langkah perlu diambil untuk mengatasi masalah kekeringan yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.**