Maulana: Angka Stunting Turun dengan Program Bapak Asuh dan Intervensi Gizi

Senin, 18 September 2023 - 17:02:30 WIB - Dibaca: 595 kali

Waki Wali Kota Jambi,Maulana
Waki Wali Kota Jambi,Maulana (Foto: jambiprima.com/Ahmad)

JAMBIPRIMA.COM, JAMBI - Pemerintah Kota Jambi telah berhasil meraih kesuksesan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut. Hasil penimbangan serentak balita sejak Januari 2023 menunjukkan penurunan signifikan dari 2,06 persen menjadi 1,2 persen. Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, mengumumkan pencapaian ini setelah rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Jambi Tahun 2023 di Aula Bappeda Kota Jambi pada Senin (18/9/2023).

Dari total 504 balita yang diduga mengalami stunting, saat ini hanya tinggal 341 balita yang terkena dampaknya. Pemkot Jambi melaksanakan program "bapak asuh" dan penimbangan balita secara masal untuk mempercepat penurunan angka stunting di kota ini. Program ini juga mencakup asupan gizi yang diperhatikan, dengan memberikan dua butir telur setiap hari kepada balita yang berpotensi stunting.

Maulana menjelaskan bahwa tingkat kehadiran balita pada penimbangan serentak di posyandu cukup tinggi karena adanya sosialisasi yang telah dilakukan secara masif sebelumnya. Keberhasilan dalam menurunkan prevalensi angka stunting juga karena intervensi yang berupa pemberian makanan bergizi kepada balita yang berpotensi stunting, baik protein hewani maupun nabati.

"Asupannya kita jaga, dua butir telor setiap hari. Jadi bapak asuh ini sangat penting. begitu ada balita yang diduga stunting, bapak asuh ini langsung memberi respon," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati, menggarisbawahi bahwa masalah stunting adalah masalah multidimensi yang mencakup aspek-aspek seperti gizi yang kurang, pelayanan kesehatan, kemiskinan, ketidaktahuan, ketidakpedulian, lingkungan yang kurang baik, serta infrastruktur air minum dan air bersih yang belum optimal.

Dalam upaya mengatasi masalah stunting, Pemkot Jambi telah melaksanakan berbagai kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Selain itu, gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil juga diperhatikan dengan baik, mengingat dampak stunting terhadap perkembangan anak dan kesehatan mereka di masa dewasa.

“Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa nanti,” kata dia.

Kepala DPPKB Kota Jambi, Irawati Sukandar, menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi stunting termasuk asupan gizi yang tidak seimbang selama kehamilan, pemberian ASI yang tidak eksklusif pada bayi, serta kurangnya perhatian dalam memberikan makanan kepada anak-anak. Program-program seperti "bapak asuh" dan penimbangan balita secara masal di Kota Jambi menjadi langkah positif dalam mengatasi masalah ini.**





BERITA BERIKUTNYA