Kasus DBD di Kerinci Mulai Mengingkatkan, Dinkes diminta Turun

Minggu, 15 September 2024 - 09:23:51 WIB - Dibaca: 1078 kali

Ilustrasi DBD
Ilustrasi DBD ()

JAMBIPRIMA.COM, KERINCI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci, mulai mengkhawatirkan, beberapa warga pun telah menjadi korban dari nyamuk Aedes tersebut. Salah satunya terjadi di desa Sungai Abu, kecamatan Air Hangat Timur, kabupaten Kerinci, dari data yang diperoleh beberapa Minggu terakhir sudah 5 warga yang terserang kasus DBD.

Kades Sungai Abu, Antoni Rozi, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa didesanya jumlah pasien DBD sungai abu mengalami kenaikan drastis. Banyak keluarga di sungai abu melaporkan terjangkit DBD

“Beberapa Minggu belakang sudah 5 orang masyarakat kita yang terkena DBD, Sudah di sampaikan ke Kapus, dan Kapus sudah menyampaikan ke dinas, tapi Dinas terkait berkilah tidak ada anggaran, walaupun tidak ada anggaran, kan bisa sosialisasi, apa tindakan kepada masyarakatnya,” ungkap Rozi.

Dirinya juga menambahkan, sejauh ini belum ada konfirmasi ke pemdes Sungai Abu terkait penanganan hal tersebut oleh pihak terkait. "Sampai saat ini kami belum mendapat konfirmasi adanya Dinkes turun baik itu untuk sosialisasi atau apalah namanya, nah sekarang disekitar rumah yang pernah terjangkit masih ada yang demam sudah lebih 5 hari, jangan- jangan juga terjangkit, bisa jadi mereka takut diperiksa." Pungkasnya.

Selain itu, Roni masyarakat setempat juga mengkritik Dinkes Kerinci yang dianggap lamban dalam merespons krisis ini, dia menilai bahwa Dinkes kurang proaktif dalam upaya pencegahan, seperti penyuluhan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan pengendalian nyamuk, serta program pemberantasan sarang nyamuk.

“Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang. Langkah-langkah preventif seperti fogging, edukasi masyarakat, dan peningkatan kesadaran perlu dilakukan segera.” Ucapnya

Pihak Dinkes Kerinci belum memberikan tanggapan resmi mengenai kritik tersebut. Masyarakat berharap agar segera ada tindakan yang lebih efektif dari pemerintah daerah untuk mengatasi lonjakan kasus DBD dan melindungi kesehatan masyarakat. (Bdu)





BERITA BERIKUTNYA