JAMBIPRIMA.COM - Anggaran puluhan juta untuk belanja media cetak atau koran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tebo diduga fiktif.
Dugaan ini mencuat setelah ditemukan indikasi bahwa dana tersebut dialokasikan untuk beberapa media cetak yang sebenarnya telah lama tidak beroperasi, atau telah tutup, seperti Bute Ekspres dan Bungo Pos.
Namun ada juga beberapa media cetak yang masih eksis seperti Bungo Independen dan Jambi Star, namun para wartawannya mengaku tidak pernah bekerja sama dengan Dinas Dikbud Tebo dalam hal penggunaan anggaran tersebut.
Mantan GM Bute Ekpres, Reza dikonfirmasi awak media mengaku terkejut pemberitaan bahwa ada anggaran media untuk Bute Ekpres di Dinas Dikbud Tebo.
Sementara, kata dia, Bute Ekpres telah tutup atau tidak cetak (terbit) sejak tahun 2021 lalu. “Saya terkejut saat menerima link berita yang menyebutkan kalau Bute Ekpres terdaftar sebagai penerima anggaran media di Dinas Dikbud Tebo,” kata Reza, Rabu, 13 November 2024.
Diakui Reza kalau selama ia menjabat sebagai GM Bute Ekpres tidak pernah mendapatkan kucuran dana liputan dari Dinas Dikbud Tebo. “Kalau pun ada, paling sebatas langganan koran. Itupun terakhir tahun 2021 lalu,” ungkap dia.
Reza mengaku telah menghubungi salah seorang pegawai di dinas tersebut, namun belum mendapatkan jawaban atas pencatutan nama Bute Ekpres sebagai salah satu media cetak yang menerima anggaran di Dinas Dikbud Tebo.
Dia juga mengaku dalam waktu dekat ini bakal menjumpai Kepala Dinas Dikbud Tebo untuk mengkonfirmasi terkait alokasi anggaran media untuk Bute Ekpres.
“Ini meski dikonfirmasi. Soalnya Bute Ekpres anak perusahaan dari Jambi Ekpres. Jangan sampai nama baik saya tidak bagus gara-gara ini,” pungkas dia.
Diberikan sebelumnya, ada anggaran puluhan juta untuk belanja media cetak atau koran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tebo diduga fiktif.
Dugaan ini mencuat setelah ditemukan indikasi bahwa dana tersebut dialokasikan untuk beberapa media cetak yang sebenarnya telah lama tidak beroperasi, atau telah tutup, termasuk Media Cetak Bute Ekpres.
Namun, anggaran belanja media cetak ini masih terus muncul dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perubahan Tahun 2024, di Disdikbud Tebo.
Hal ini menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat dan aktivis antikorupsi yang menduga adanya penyalahgunaan dana publik yang terjadi di Disdikbud Tebo. (San)