Diduga Sejumlah SPBU di Merangin Nakal, Layani Pelaku Pelangsir Solar, Ini Modusnya

Minggu, 09 Maret 2025 - 23:03:32 WIB - Dibaca: 320 kali

Salah Satu SPBU di Kabupaten Merangin
Salah Satu SPBU di Kabupaten Merangin (Detail.id)

JAMBIPRIMA.COM, MERANGIN - Pemandangan antrian panjang beragam jenis kendaraan roda empat dengan kondisi tak kayak pakai antri di pompa solar, Pemandangan ini tak aneh di sejumlah SPBU di Merangin, pasalnya antrian kendaraan tersebut banyak di lakukan oleh oknum pelangsir solar.

Para pelaku pelangsir rela antri semenjak malam hari, demi bisa lebih dulu masuk mengisi solar subsidi, bagi mereka bisa antri sekali saja sudah pasti keuntungan yang di dapatkan lumayan besar, jika dalam satu kali lansir bisa 55 liter untuk jenis kendaraan panther tanpa tangki rombakan, sudah pasti bisa dapat satu galon saat di salin, dan untung setiap satu galonnya bisa lebih dari 50 ribu.

Belum lagi jika mengunakan tangki rombakan, para pelaku bisa mengisi lebih banyak lagi, apalagi para pelaku di duga sudah bermain mata dengan para operator SPBU, barcode sebagai salah satu syarat bisa mengisi BBM subsidi mereka banyak memiliki stok barcode yang terregistrasi resmi, sehingga makin aman aman saja saat mengisi, Dari setiap pengisian mobil para pelangsir operator di duga mendapatkan uang tip atau lebih lazim uang "KR" sebesar R 20 -30 ribu setiap mobilnya.

Dilangsir dari detail.id, meskipun di setiap SPBU di Merangin ada security yang menjaga, dan di bantu aparat keamanan yang menjaga,bukanya membantu menertibkan,tetapi mereka seperti membiarkan, Kadang membuat masyarakat yang akan mengisi BBM jenis solar harus rela antri berlama lama di SPBU.

" Kalau soal barcode,kami bisa minjam dengan kawan kawan pemilik kendaraan sejenis, kadang di SPBU ada oknum yang menyediakan, bahkan bukan rahasia umum lagi jika yang jaga di sini juga punya barcode agar bisa mengisi solar, rata rata sudah kenal semua dengan para pelansir solar, Berapa yang harus kami bayar setiap kali mengisi sudah faham semuanya" ungkap Salah satu oknum pelangsir yang enggan di tulis namanya ini.

Ada jawaban diplomatis, Dari salah satu operator SPBU yang tidak mau di tulis identitasnya, Bahwa yang ngelangsir lebih banyak masyarakat sekitar SPBU jika tidak di layani pasti akan ribut .

" Kita serba susah , di layani kami salah tidak di layani pasti ribut, "ujarnya singkat seperti dikutip dari detail.id.

Sementara itu pengakuan dari masyarakat,Yang sempat di jumpai disalah satu lokasi SPBU, mengatakan bahwa ada tiga SPBU yang menjual solar,rata rata antrian semenjak pagi sampai tengah hari pasti ramai oleh mobil pelangsir.

" Kalau di Merangin ini ada tiga SPBU yang menjual solar, Dan bisa di pastikan banyak kendaraan tua dan tidak layak pakai antri di pompa solar, dan itu  terjadi setiap harinya, kita yang cuma mau mengisi solar untuk mobil pribadi saja harus mengantri lama, mereka para pelaku pelansir solar seperti sudah terkoordinir" ungkap Munir salah satu warga  pamenang yang ikut antri di SPBU.

Apalagi di Bulan ramadhan, Banyak warga masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi,untuk mencari kebutuhan ramadhan,Tetapi ketika akan mengisi BBM jenis solar mereka harus antri menunggu pelangsir solar mengisi duluan.

" Seperti saat ini ,bulan ramadhan kita mau cepat ngisi minyak solar tetapi harus rela antri ,karena para pelangsir lebih menguasai SPBU" ujarnya lagi.

Hal senada di sampaikan Ali, Sopir truk  angkutan sembako dari Jatim mengatakan kalau dirinya terpaksa ngantri di SPBU, jika tidak maka takut mobilnya macet kehabisan solar.

" Kalau saja masih bisa saya bawa sampai Sarolangun, pasti saya tidak mau antri di sini, antrian panjang ,banyak mobil kecil yang masuk ngisi solar ,"ujar Ali mengeluh .

Terpisah Misbah Buhori Sales area menejer Pertamina Jambi, Saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait dengan adanya sejumlah SPBU nakal di Merangin, yang melayani pelangsir solar mengatakan, Bahwa jika masyarakat mengetahui adanya dugaan kegiatan pelangsir solar,untuk bisa melaporkan ke nomor  call center Pertamina 135, dan pasti di tindak lanjuti.

"  Terkait pembelian solar di SPBU, pihak SPBU hanya boleh melayani konsumen yang memiliki barcode atau sudah registrasi subsidi tepat, jika terdapat keluhan terkait pelayanan di SPBU (pelayanan operator, aktivitas yg di sinyalir sebagai pelangsiran, kebersihan toilet dan musholla, dll), masyarakat dapat melakukan pengaduan melalui call center Pertamina 135 utk di proses lebih lanjut" Jelas Misbah Buhori (9/3).

Sementara untuk sanksi SPBU yang me lakukan kesalahan, Maka akan di berikan sanksi tegas.

" Jika terbukti SPBU melakukan kesalahan, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan tingkat pelanggaran, mulai dari surat peringatan dan sanksi lainnya" Tegasnya.

Reporter Daryanto

 

 

Sumber: Detail.id




BERITA BERIKUTNYA