Pekanbaru - Di tengah kepungan kabut asap yang menyelimuti Riau, Gubernur Riau Syamsuar malah berada di Thailand. Gubernur Riau ke Thailand dalam rangka kunjungan kerja dan sudah terjadwal.
Namun, kepergian Gubernur Riau ke Thailand, diprotes mahasiswa. Sore ini, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo salah satunya meminta Gubernur Syamsuar pulang ke Riau untuk tuntaskan masalah kabut asap.
"Selaku kepala daerah semestinya membatalkan acara ke luar negeri. Rakyat sekarang terpapar asap," teriak mahasiswa dalam orasinya saat demo di Kantor Gubernur Riau, di Jl Sudirman, Pekanbaru, Kamis (12/9/2019).
Orang nomor satu di Riau dinilai kurang peduli dengan kondisi asap yang kian parah di Riau. Apa lagi saat ini dunia pendidikan lumpuh total. Dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA libur karena asap.
" Mestinya dia (Gubernur) membatalkan acara itu, karena kondisi di tempatnya lagi darurat Karhutla dan asap," kata Irul Hadi seorang mahasiswa.
Menanggapi tudingan negatif atas keberangkatan Gubernur Riau, Syamsuar ke Thailand, Humas Pemprov angkat bicara. Kepala Biro Humas dan Protokol, Firdaus menjelaskan bahwa Syamsuar di Thailand dalam rangka pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indonesia Malaysia-Growth Triangle (IMT-GT) di Krabi, Thailand.
"Gubernur diundang sebagai delegasi Indonesia pada pertemuan tingkat Menteri yang dipimpin langsung Menko Perekonomian Darmin Nasution. Pertemuan dilaksanakan 10-12 September," ujar Firdaus kepada wartawan.
Firdaus membantah, bila pertemuan ke Thailand tersebut dalam rangka menghindari asap yang terjadi di Riau. Sebab, undangan ke luar negeri itu disampaikan pada 8 Agustus 2019 yang lalu.
"Walau saat ini ada Karhutla dan asap, Gubernur Riau tetap berkoordirnasi dengan Tim Satgas dan terus memantau perkembangan yang terjadi. Apa lagikan, ada Pak Wagub jadi tidak ada masalah," kata Firdaus.
Lulus Petrotekno, 32 Teknisi Papua Operasikan Kilang Tangguh LNG
Merasa Ditipu Korlap Aksi, Ratusan Massa Demo di Papua Menyesal Berbuat Anarkis
Antisipasi Unjuk Rasa Susulan, Polisi Razia Senjata Tajam di Jayapura dengan 3S
Kapolri Sebut Kelompok yang Bikin Rusuh Papua Terkait Jaringan Internasional