Ramli dan Usman Tersisih dari PKS , Berkarya Pastikan Tak Proses Mashuri dan Muklis

Selasa, 05 November 2019 - 07:18:46 WIB - Dibaca: 3094 kali

()

JAMBI -  Dua kandidat bakal calon gubernur (Balongub) Jambi, Ramli Thaha dan Usman Ermulan tersisih dari PKS. Kedua nama ini tidak masuk hitungan sebagai cagub yang akan diusung. Saat ini DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jambi sudah menciutkan nama nama kandidat bakal calon (Balon) Gubernur Jambi yang akan diusung di Pilgub Jambi 2020 mendatang.

Dari tujuh kandidat yang mendaftar, partai kader ini tak melibatkan Ramli Taha dan Usman Ermulan dalam pembahasan bakal calon yang akan diusung nanti. Sementara lima kandidat lain, Bupati Merangin Al Haris, Walikota Jambi Syarif Fasha, Bupati Sarolangun Cek Endra (CE), Gubernur Jambi Fachrori Umar (FU) dan anggota DPR RI Bakri, akan diundang untuk mempresentasikan visi misinya membangun Jambi.
            Ketua DPW PKS Provinsi Jambi, Rudi Wijaya mengatakan, kelima nama itu lah yang menjadi kesepakatan tim dan saat ini menjadi pembahasan di partainya. Karena kelima kandidat tersebut dinilai serius ingin mencalonkan diri sebagai nomor satu. "Kalau pak Ramli Taha dan Usman Ermulan lebih ke calon nomor dua atau wakil," katanya ditemui di gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (4/11) kemarin.
            Menurut Rudi, pihaknya akan menjalin komunikasi yang intensif dengan kelima kandidat ini terkait persiapan pemenangan dan lainnya. "Dua pekan nanti akan kita undang mereka untuk presentasi visi misi membangun Jambi ke depan," sebutnya.
            Dari ke lima nama tersebut, kata dia, belum ada yang diunggulkan. Mereka diperlakukan sama. "Nanti setelah itu baru kita urutkan 1 sampai 5 untuk disampaikan ke DPP," jelasnya.
"Sekarang kita sudah fokus ke yang lima itu," tambahnya.
            Lalu bagaimana dengan dua nama lainnya, Ramli Taha dan Usman Ermulan? Rudi mengatakan, dari hasil komunikasi sepertinya keduanya lebih ke nomor dua. "Mereka dari komunikasi kita nampaknya jadi wakil kan tidak apa," sebutnya.
            Lalu bagaimana kemungkinan kader dimajukan? Ia mengatakan wacana tersebut sudah muncul. Hanya saja untuk nomor satu sepertinya belum ada kader yang siap. "Kader bisa saja disandingkan. Proses ini masih berjalan. Kita realistis kalau untuk nomor satu sepertinya kader belum siap. Tapi kalau nomor dua bisa saja," pungkasnya.
            Sementara itu, Ramli Thaha mengaku sangat serius maju di Pilgub Jambi sebagai cagub. Bahkan, keseriusan dari Ramli Thaha, yang latar belakang advokad dilihat dari telah mendaftarkan dirinya di lima parpol di Jambi.
            ‘’ Saya ingin melakukan perubahan di Provinsi Jambi. Salah satu bebas dari Korupsi.
Kita lihat saat ini banyak pejabat Jambi yang terjerat Korupsi. Makanya kita harus merubah itu semua,"kata Ramli Thaha saat bertemu sejumlah awak media di salah satu Café di Kota Sungai Penuh, Senin (4/11) kemarin.

Ditanya alasan maju di Pilgu Jambi ? Avokad asal Kerinci ini menyebutkan selama ini belum ada Putra Daerah Kerinci yang berani maju menjadi Calon gubernur Jambi. Yang ada hanya sebatas calon Wakil. "Sebelumnya saya sudah menunggu siapa saja tokoh Kerinci yang sukses di luar ingin maju. Tapi sampai sekarang tidak ada yang berani menyatakan. Makanya saya putuskan untuk maju,"sebutnya.
            Bahkan, Presiden HKK Indonesia ini telah mendaftar di Lima Partai Politik di Jambi.
"Kita sudah mendaftar di lima parpol yang membuka pendaftaran bacagub Jambi, itu tandanya saya serius ikut pencalonan,"ucapnya.
            Mengenai baliho dirinya yang belumj terlihat terpasanng, Ramli Thaha mengatakan masih menunggu kepastian Partai Politik yang akan mengusungnya. "Biar lah Balon lain yang dulu pasang. Kita setelah ada kepastian perahu baru kita turun dan bentuk Tim,"ujarnya.
            Memang, tambah Ramli, ada AJB yang juga putra Kerinci mendaftar disejumlah partai. Tapi menurutnya, hal ini tidak menjadi masalah, karena dari awal walikota Sungai penuh ini lebih cenderung memilih sebagai calon wakil gubernur. "Persoalan akan muncul kalau kami berdua tidak lolos pada pencalonan nanti. Sehingga tidak ada orang Kerinci yang menjadi Calon. Yang jelas kita Optimis bisa mendapat perahu,"pungkasnya.

 


Dianggap Tak Etis Menghadap Ketum Minta Dukungan


            Sementara itu, DPW Partai Berkarya Provinsi Jambi memastikan tidak akan memproses Mashuri dan Muklis, kandidat bakal calon bupati Bungo dan Tanjab Barat. Sebelumnya, Mashuri dan Mukhlis melakukan manuver untukmmencari dukungan dengan cara langsung menghadap Ketua Umum Partai Berkarya tanpa koordinasi dengan pimpinan wilayah.
            Foto keduanya yang tersebar di media sosial mengundang reaksi dari ketua DPW Berkarya Provinsi Jambi, Ambiar Usman. Menurut Ambiar, kedua bakal calon Bupati ini, Mashuri dari Bungo dan Muklis dari Tanjabbar, langsung menghadap Ketua Umum Berkarya Tomi Soeharto untuk memperoleh dukungan pada Pilkada 2020 mendatang.
            Sikap ini, menurut Ambiar, sudah tidak menghormati fungsionaris DPW Berkarya Provinsi Jambi. “Itu sudah tidak etis, Partai Berkarya ada mekanisme sendiri. Saya pastikan tidak akan memproses kedua bakal calon ini nantinya,” tegas Ambiar, Senin malam (4/11).
            Dalam aturan Partai Berkarya, tetap pada proses di tingkat DPD dan DPW, barulah disampaikan ke DPP. “Yang mengetahui proses Pilkada di daerah nanti adalah DPW. Semua proses nantinya DPW lah yang akan menentukan ke DPP. Jadi sekali lagi sikap itu sangat tidak etis sekali di dalam aturan dan ADRT Partai Berkaya,” jelasnya.
            “Sangat disayangkan, kok mekanisme, tahapan dan Aturan Ad/Art tidak Dihormati. Saya akan berikan teguran keras terhadap Ketua DPD Partai Berkarya Bungo dan Katua DPD Berkarya Tanjab Barat. Seharusnya mereka bisa cegah kejadian yang sangat tidak diperlukan ini. Sudah Semestinya ini tugas DPD berkarya Bungo dan Tanjab Barat untuk melaksanakan aturan Partai tahapan demi tahapan,” tegasnya.(fey/sau)

 

 

 





BERITA BERIKUTNYA