Alquran!! Adakah Keraguan Padanya??

Senin, 27 April 2020 - 23:26:13 WIB - Dibaca: 1350 kali

(Kitab suci alquran )

jambiprima.com - Alquran adalah kitab suci umat muslim.. Sebagaimana firman allah : Inilah al-Kitab (al-Quran).Tak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi kaum bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 2). Dan begitupun wahyu alquran tak hanya diyakini oleh kaum Muslim saja,  tetapi juga diakui oleh sebagian orang kafir.

Setidaknya ada dua makna yang terkandung dalam ayat ini. Pertama: Tak diragukan sedikit pun bahwa alquran adalah wahyu Allah SWT kepada Baginda Rasulullah saw. Kedua: Al-Quran adalah petunjuk jalan yang bisa mengantarkan manusia meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat (Al-Jazairi, Aysar at-Tafasir, 1/7).

Walid bin al-Mughirah adalah satunya. Tokoh kafir Quraisy terkemuka ini jujur mengakui, bahwa al-Quran bukan karangan Muhammad. Demikian sebagaimana pernyataannya di hadapan para tokoh kafir Qurasy yang lain. Saat itu ia diminta oleh mereka untuk mencitraburukkan al-Quran, juga Muhammad sebagai pembawanya. Merespon permintaan mereka, dia berkata, "Apa yang harus aku katakan kepada mereka? Demi Allah! Tak ada di tengah-tengah kalian orang yang lebih memahami syair Arab daripada aku. Tak ada pula orang yang pengetahuannya tentang rajaz dan qashidah Arab mengungguli pengetahuanku. Jelas, apa yang diucapkan Muhammad (al-Quran) itu tidak serupa dengan semua itu. Al-Quran pun bukan sihir jin. Demi Allah! Apa yang ia ucapkan (al-Quran) itu manis dan nikmat. Bagian atasnya ranum. Bagian bawahnya subur. Kata-katanya bermutu tinggi. Tak ada yang mengungguli. Menghantam apa saja yang ada di bawahnya." (Ad-Dasuqi, I'jaz al-Quran, 1/24).

Demikianlah, meski Walid bin al-Mughirah tetap dalam kekafirannya hingga akhir hayat, hal itu tak sanggup menutupi kejujurannya terhadap alquran  sebagai wahyu Allah SWT. Dia sama sekali tak percaya al-Quran karya Muhammad.

Tentu seorang Muslim sejatinya lebih dari seorang Walid. Keyakinannya terhadap al-Quran sebagai wahyu Allah SWT sejatinya jauh lebih kokoh. Tak mudah goyah. Tak ragu sedikit pun. Iya yakin al-Quran itu benar. Seluruh isinya. Bukan sebagiannya. Apalagi sebagian kecilnya. Sebab Allah SWT Mahabenar. Mustahil bohong.

Karena itu semua yang dibicarakan al-Quran pasti benar. Tentang keimanan. Tentang perintah dan larangan-Nya. Tentang kisah-kisah masa lalu yang harus dijadikan pelajaran. Tentang kepastian al-Quran sebagai rahmat sekaligus obat bagi segenap 'penyakit' manusia. Tentang cerita masa depan manusia dan jagat raya ini. Tentu juga cerita tentang Kiamat. Tentang Hari Kebangkitan. Tentang Penghisaban. Tentang akhir perjalanan manusia: surga atau neraka. Semuanya benar. Tak mungkin salah.

Keyakinan ini harusnya seiring dengan perbuatan. Sejatinya senantiasa sejalan dengan tindakan. Jangan sampai al-Quran hanya sekadar jadi bacaan. Tak dijadikan pedoman kehidupan. Jangan sampai al-Quran kita campakkan. Jangan sampai Baginda Nabi saw. mengadu kepada Allah SWT: Tuhanku, sungguh kaumku telah menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang dicampakkan (QS at-Furqan [25]: 30).

Menurut mufassir terkemuka, Ibnu Katsir, al-Quran dicampakkan oleh seseorang saat tidak diimani, jarang dibaca, tak direnungi maknanya, tak diamalkan isinya, tak dijalankan perintah dan larangannya dan tak dipedomani hukum-hukumnya (Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-'Azhim, 6/108).

Saat demikian, sadar atau tidak, sejatinya kita telah menyakiti hati Baginda Nabi saw. Telah melukai perasaannya. Sebab bukankah beliau telah mempertaruhkan separuh hidupnya demi al-Quran? Tentu dengan segala pengorban: waktu, tenaga, harta, keluarga bahkan jiwa. Tidakkah kita merasa berdosa?! Tidakkah kita takut dengan azab-Nya?!

Sumber: (detik. com)




BERITA BERIKUTNYA