" apa itu pijat oksitosin? Manfaat pijat oksitosin pada ibu nifas"

Sabtu, 02 April 2022 - 11:17:20 WIB - Dibaca: 2139 kali

Siti Fatimah, Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukit Tinggi
Siti Fatimah, Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukit Tinggi ()

JAMBIPRIMA.COM - Pijat merupakan terapi keaehatan yg banyak digunakan masyarakat untuk berbagai tujuan. Mulai dari mengatasi pegal pegal, mengusir rasa lelah, sampai membantu memperlancar asi para ibu menyusui. Khusus untuk mempelancar ASI, pijatan dilakukan dengan teknik pijat oksitosin.

Hormon oksitosin sangat penting bagi wanita. Hormon yang diproduksi dibagian dalam otak bernama hipotalamus ini berperan besar dalam beberapa proses penting didalam kehidupan wanita, diantaranya proses orgasme, persalinan dan menyusui.

Cara kerja oksitosin dalam proses menyusui, dalam proses menyusui, bayi akan menyentuh puting payudara ibu. Kemudian sel saraf dipayudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Ketika jumlahnya meningkat, hormon ini menyebabkan kelenjar dipayudara dan saluran asi berkontraksi,dan menyalurkan ASI melalui puting payudara. Anda harus ingat bahwa oksitosin hanya membantu melepaskan asi dati dalam tubuh menjadi relaxs, menghilangkan stres, mengurangi rasa sakit, membuat tidur menjadi lebih berkualitas, membantu proses menyusui, serta memulihkan keseimbangan hormon pasca persalinan.

Pijatoksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak dilakukan pasca persalinan. Teknik pijat ini dapat memberi stimulasi pada puting dan diyakini mampu meningkatkan produksi ASI. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa pijat bayi oksitosin dipercaya bisa membantu dalam proses menyusui.

Terdapat sebuah penelotian untuk mengukur efek pijat tethadap pijat oksitosin, serta hormon dan senyawa lain dalam tubuh. Dalam penelitian teraebut dilakukan pengambilan darah pada sekitar 100 partisipan sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah dilakukan pijat dengan tekanan sedang di punggubg. Hasilnya menunjukan bahwa terjadi peningkatan kadar oksitosin dalam tubuhbpartisipan tersebut.

Memperhatikan sisi keamanan Praktik pijat dianggap relatif aman. Meski demikian ada beberapa kondisi yang sebaiknya menghindari pijat, antara lain seseorang yang memiliki luka terbuka, memiliki kelainan darah, atau mengonsumsi obat obatan tertentu.

Penting pula memperhatikan seberapa besar tekanan yang diberikan saat pemijatan. Jika pijatan terlalu kuat sehingga menimbulkan rasa nyeri, segera hentikan. Jangan sampai pijatan justru membuat tubuh anda menjadi sakit.

*Mahasiswi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kebidanan, Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukit Tinggi





BERITA BERIKUTNYA