JAMBIPRIMA.COM, JAMBI - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Jambi, memastikan bahwa, tahun 2023 ini, cabang olahraga E-sport atau elektronik games akan menerima anggaran pembinaan dari Pemkot Jambi.
Hal ini dipastikan Ketum KONI Kota Jambi, M Khadafi lantaran perkembangan E-sport di Kota Jambi telah lebih dari 2 tahun.
"Setalah 2 tahun baru masuk. Ini tahun ketiga, Insya Allah 2023 menerima anggaran pembinaan," kata dia.
Khadafi mengatakan, pihaknya telah mengikuti aturan yang ada. Sehingga yang tersirat, bukan berarti KONI Kota Jambi tidak memperhatikan cabang olahraga baru satu ini.
"Sudah aturannya seperti itu dan ada kesepakatan dari rapat kerja. Bukan berarti tidak memperhatikan," jelasnya.
Esport (e-sport atau egames) sendiri adalah salah satu cabang olahraga modern yang banyak digemari anak muda saat ini. Jenis olahraga ini membutuhkan peralatan elektronik dalam prosesnya, misalnya smartphone, komputer, laptop, PC, atau konsol game.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui esports sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020.
Sejak itu e-sports dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menghadiri pembukaan kegiatan piala E-sport Indonesia Kota Jambi, di Ballroom Yellow Hotel Kota Jambi. Ada ratusan peserta e-sport yang mengikuti ajang ini.
"Perkembangan E-sport ini sangat pesat, hingga saat ini E-sport pun saat ini sudah disandingkan olahraga populer seperti sepak bola ataupun bola basket," kata dia.
Apalagi mengingat, Pemerintah sebut Maulana, menyambut positif kompetisi e-sport ini. Mengingat pertama, e-sport merupakan ajang pencarian bibit atlet esport yang bisa mengharumkan Kota Jambi di event-event nasional maupun internasional.
"Kedua, ini merupakan kegiatan positif anak muda mengingat di luar sana pengaruh negatif seperti pergaulan balap liar, narkoba, tawuran dan lain-lain mengancam anak-anak muda," bebernya.
Meskipun elektronik namun ditambahkan Maulana, e-sport tetap mengandalkan strategi, fokus dan ketahanan fisik saat bertanding, sehingga disebut olah raga.
Bonusnya, tak hanya rekreasi saja namun mendapatkan hadiah uang tunai dari kompetisi yang diikuti.
"Semoga kompetisi ini melahirkan pemain yang hebat dari Kota Jambi, sehingga dapat ikut di tingkat nasional," harapnya.