PT SAS Kembali Ajukan Izin Stockpile di Aurduri, Pj Wali Kota Jambi Tegaskan Penolakan

Selasa, 11 Februari 2025 - 18:58:05 WIB - Dibaca: 895 kali

Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih
Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih (Ahmad)

JAMBIPRIMA.COM. KOTAJAMBI – Polemik terkait rencana pembangunan stockpile batu bara di kawasan Aurduri, Telanaipura, Kota Jambi, kembali mencuat ke publik. PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), perusahaan yang sebelumnya mendapat penolakan dari masyarakat terkait pengelolaan stockpile di kawasan tersebut, dikabarkan kembali mengajukan surat permohonan izin ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.

Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, dalam acara silaturahmi bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi terpilih periode 2025-2030 di Aula Griya Mayang, Rumah Dinas Wali Kota Jambi, Senin malam (10/02/2025).

"Saya sudah bilang dengan Kepala DLH, suratnya sudah kami siapkan, tapi tidak untuk dikirim sekarang. Sepanjang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) menyebutkan bahwa lokasi itu untuk pemukiman dan pertanian, maka tidak ada ruang untuk Stockpile di sana," tegas Sri dalam sambutannya.

Acara tersebut turut dihadiri Wali Kota Jambi terpilih Dr. dr. H. Maulana MKM beserta istri, Wakil Wali Kota Jambi terpilih Diza Hazra Aljosha, SE, MA, Sekda Kota Jambi A. Ridwan, serta sejumlah pejabat Pemkot Jambi lainnya.


Sri Purwaningsih menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan ketentuan RTRW Kota Jambi, yang menetapkan kawasan Aurduri sebagai wilayah pemukiman dan pertanian.

"Aturan tata ruang ini tidak bisa dilanggar. Kita harus menjaga keseimbangan lingkungan dan kenyamanan masyarakat di sekitar kawasan tersebut," lanjutnya.

Sri juga mengingatkan pentingnya komitmen pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa keberadaan intake PDAM di kawasan Aurduri menjadi salah satu alasan utama penolakan izin stockpile.

"Intake PDAM di sana harus dilindungi. Air yang mengalir ke masyarakat harus tetap terjaga kualitasnya," tegasnya.


Selain persoalan stockpile, Sri Purwaningsih juga menyoroti tantangan lain yang dihadapi Kota Jambi, yakni kekurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ia menyebut bahwa Kota Jambi masih kekurangan sekitar 15 persen RTH dari total luas wilayah yang seharusnya tersedia.

"Beberapa lahan terus digerus untuk pembangunan perumahan, sementara kita masih kekurangan 15 persen RTH. Tantangan kita ke depan adalah bagaimana menambah ruang terbuka hijau dan menjaga yang sudah ada," ungkapnya.

Ia menyarankan agar pengembang perumahan lebih fokus pada pembangunan hunian vertikal dibanding rumah tapak, untuk mengurangi alih fungsi lahan secara masif.

Apresiasi untuk Pj Wali Kota Jambi
Wali Kota Jambi terpilih, Maulana, dalam kesempatan yang sama, memberikan apresiasi atas kepemimpinan Pj Wali Kota Sri Purwaningsih selama menjabat. Ia menyoroti berbagai capaian, termasuk keberhasilan Pemkot Jambi dalam mendapatkan dana pusat sebesar Rp275 miliar untuk mengatasi banjir.

"Mudah-mudahan ini menjadi modal untuk kita ke depan dalam menjalankan roda pemerintahan. Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dikerjakan Pj Wali Kota selama 1 tahun 3 bulan ini," ujar Maulana.

Ia juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan berbagai program prioritas Pemkot Jambi, termasuk penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi opsen pajak.


Polemik izin stockpile batu bara di kawasan Aurduri menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi Pemkot Jambi. Penegakan aturan tata ruang dan perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama pemerintah untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Jambi.

Pemkot Jambi diharapkan dapat terus bersikap tegas terhadap tekanan pihak-pihak tertentu yang berpotensi merugikan lingkungan dan masyarakat. (Cr04)





BERITA BERIKUTNYA