JAMBIPRIMA.COM, JAMBI – Provinsi Jambi mencatatkan deflasi sebesar 0,13 persen pada Januari 2025. Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen, yang menjadi salah satu langkah pemerintah dalam membantu meringankan beban masyarakat. Meski harga bahan pokok seperti cabai dan bawang mengalami lonjakan, kebijakan tersebut berhasil menekan angka inflasi.
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, inflasi tahunan (year-on-year) tercatat sebesar 0,46 persen. Namun, untuk bulan Januari 2025, deflasi berhasil tercatat karena pengurangan tarif listrik yang signifikan.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, menjelaskan bahwa diskon tarif listrik merupakan penyumbang utama deflasi. "Diskon tarif listrik sebesar 50 persen ini memberikan dampak besar pada penghematan pengeluaran masyarakat. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengalokasikan dana ke kebutuhan lain, sehingga daya beli tetap terjaga," ujar Agus pada konferensi pers, Senin (10/2/2025).
Agus menyebutkan, meskipun ada kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti cabai dan bawang, kebijakan ini berhasil mengimbangi tekanan inflasi. "Biasanya, kenaikan harga bahan pokok akan langsung mendorong inflasi. Namun, dengan adanya diskon listrik, daya beli masyarakat menjadi lebih stabil, sehingga dampaknya terhadap inflasi berkurang," jelasnya.
BPS menggunakan data dari tiga wilayah, yakni Kota Jambi, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Kerinci, untuk menghitung angka inflasi dan deflasi. Ketiga wilayah ini dinilai mampu memberikan gambaran representatif mengenai kondisi ekonomi di Provinsi Jambi.
"Dari hasil analisis kami, meski ada kenaikan harga bahan pokok di beberapa daerah, diskon tarif listrik berhasil menekan angka inflasi sehingga kita mencatat deflasi pada Januari 2025," kata Agus.
Agus juga menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi daerah, khususnya melalui kebijakan yang mendukung stabilitas harga energi.
"Diskon tarif listrik tidak hanya meringankan pengeluaran rumah tangga, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Kebijakan seperti ini perlu dipertahankan dan diperluas agar dampaknya lebih terasa," tambahnya.
BPS Provinsi Jambi berencana untuk terus memantau berbagai faktor yang memengaruhi inflasi di wilayah ini. Agus berharap kebijakan pemerintah yang mendukung stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat terus dilanjutkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi perekonomian daerah.
"Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, kami optimis ekonomi Provinsi Jambi dapat terus tumbuh stabil dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," tutup Agus. (Cr04)
DPO Kasus Pencurian Kerbau Tak Berkutik Saat Dibekuk Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Merangin
Soroti Potensi Blok East Natuna, CE: Harus Dimaksimalkan untuk Kepentingan Nasional
Ombudsman RI: Puasa Ramadhan Momentum Kepedulian Sosial Melayani Kelompok Rentan
Satresnarkoba Polres Tebo Kembali Ringkus Dua Pengedar Sabu di Tebo Tengah
Jelang Cuti Lebaran, Badan Keuangan Tebo Kebut Proses Berkas Pencairan DD dan ADD
Dewan dan Pemkab Tebo Akan Perjuangkan 1193 Honorer yang Terdata Menjadi P3K Penuh Waktu