JAMBIPRIMA.COM, TEBO - Di tengah derasnya arus digitalisasi yang mulai menggerus nilai adat dan kearifan lokal, masih ada sosok yang konsisten menjaga jati diri masyarakat Melayu Jambi. Ia adalah Novpriadi, S.Pd., M.Pd. — seorang pendidik, penggerak masyarakat, sekaligus penjaga nilai-nilai budaya luhur.
Pria sederhana asal Desa Kemantan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo ini dikenal luas berkat dedikasinya di dunia pendidikan serta kepeduliannya terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Meski sibuk sebagai Kepala SMP Negeri 42 Tebo, Novpriadi tetap aktif dalam berbagai organisasi yang berfokus pada pembinaan karakter dan pelestarian adat Melayu.
Pendidik dan Penggerak Masyarakat bagi masyarakat Tebo Ilir, nama Novpriadi bukanlah hal asing. Ia dikenal ramah, rendah hati, dan selalu hadir dalam setiap kegiatan sosial di lingkungannya. Sikapnya yang hangat membuatnya mudah diterima, namun di balik kesederhanaannya tersimpan tekad kuat untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, berakhlak, dan berbudaya.
Selain memimpin sekolah, Novpriadi aktif di berbagai organisasi seperti Gerakan Pramuka, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Lembaga Adat Melayu Jambi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), dan AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia).
Keterlibatannya bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari pengabdian dan komitmen terhadap kemajuan masyarakat. Atas kiprahnya, ia menerima dua gelar kehormatan adat, yakni:
Datuk Mudo, gelar yang diberikan oleh Sekda dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo sebagai penghargaan atas keteladanannya di usia muda.
Temenggung Setio Budayo, gelar dari mendiang YM. Sulthan Abdurrahman bin Rd. Ja’far bin Rd. Inu Kertopati bin Sulthan Thaha Saifuddin, sebagai bentuk penghargaan atas peran aktifnya dalam pelestarian budaya Melayu Jambi.
Menanam Nilai Adat di Era Digital Dalam wawancara eksklusif bersama JambiPrima.com pada 6 Oktober 2025, Novpriadi menegaskan kecintaannya terhadap adat dan budaya Melayu Jambi.
“Saya selalu memegang pesan orang tua dahulu: ‘So buat duo pakai, tigo wariskan pakai.’ Filosofi ini mengajarkan keseimbangan antara menjaga, memanfaatkan, dan mewariskan nilai kehidupan,” ujarnya.
Baginya, adat Melayu bukan hanya tentang busana atau upacara, tetapi pedoman hidup yang mencakup sopan santun, hormat, dan tanggung jawab.
Dari semangat itu, lahirlah gagasan Forum Rumah Mudo Belajar Adat Tebo Ilir — komunitas yang melibatkan remaja dan pemuda desa untuk belajar adat, seni berpantun, gurindam, lagu tradisi Melayu Jambi, hingga diskusi budaya yang inspiratif. Melalui forum ini, ia berupaya menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.
Inspirasi bagi Generasi Tebo Tak hanya dikenal sebagai pendidik berintegritas, Novpriadi juga menjadi motivator bagi generasi muda. Banyak mantan siswanya kini sukses berkarier di bidang pendidikan, pemerintahan, hingga dunia usaha — hasil dari bimbingan dan keteladanan yang ia tanamkan sejak dini.
“Beliau bukan hanya guru di sekolah, tapi juga guru kehidupan,” ujar salah satu mantan siswanya dengan penuh rasa hormat.
Bagi masyarakat Tebo Ilir, Novpriadi adalah anak emas negeri, sosok yang membanggakan dan menjadi panutan lintas generasi. Ia membuktikan bahwa kemajuan zaman tidak harus menghapus akar budaya — sebaliknya, adat dan modernitas bisa berjalan beriringan jika dipandu oleh niat tulus dan hati yang bersih.
Pengakuan dari Tokoh Adat, Apresiasi terhadap kiprah Novpriadi datang dari berbagai kalangan. Mulyadi, tokoh adat sekaligus Ketua RT Desa Kemantan, menyebutnya sebagai kebanggaan masyarakat.
“Novpriadi itu emas kami, pendidik kami. Banyak hal yang beliau ajarkan, bukan hanya ilmu, tapi juga cara hidup yang baik dan bijak,” ujarnya.
Dengan dedikasi dan ketulusan, Novpriadi, S.Pd., M.Pd. telah menorehkan jejak berarti — bukan hanya di dunia pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan budaya Jambi. Ia adalah potret pendidik sejati, panutan inspiratif, dan penjaga nilai-nilai leluhur di tengah arus digitalisasi. (Tri Ikhsan)
Nama Anggota DPRD Apuk Disebut Ikut Atur Lokasi Penempatan PPPK, Ini Tanggapan Apuk
Polisi Gerebek Rumah Pasutri Pengedar, Barang Bukti Sabu Hampir 43 Gram Disita
Debalang Negeri Desak DPRD Tebo Cabut Izin dan Hentikan Aktivitas PT Tebo Indah
Reses di Sarolangun, Cek Endra Bawa Bantuan Kendaraan Sampah dan Sambungkan Aspirasi Turap
Kades Muara Kilis Mendadak Mundur, Surat Pengunduran Diri Beredar
Cek Endra Reses di Mandiangin Timur, Serahkan Bantuan Rp50 Juta TJSL BUMN untuk Seni Reog
Pertamina Dorong Kreativitas Kuliner Nusantara dan UMKM Lewat Bright Gas Cooking Competition 2025