JAMBIPRIMA.COM,. JAKARTA –Kasus keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan siswa di sejumlah daerah menuai perhatian publik. Namun, menurut Prof. Dr. Rizal Djalil, politisi senior sekaligus mantan Ketua BPK RI, program MBG tidak perlu dihentikan secara nasional, melainkan harus dievaluasi secara total dan transparan.
Dalam opininya, Rizal menegaskan bahwa dari total 22,7 juta penerima manfaat, hanya sekitar 0,024% yang terdampak keracunan — angka yang masih jauh dari kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut standar WHO.
Ia mengapresiasi langkah Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengakui adanya kasus dan berkomitmen menanggung seluruh biaya pengobatan korban. Namun Rizal menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, mulai dari rantai penyediaan bahan makanan hingga pendistribusian, dengan melibatkan Kemenkes, BPOM, Perguruan Tinggi, dan organisasi profesi terkait.
Selain itu, Rizal meminta aparat penegak hukum dan BIN menyelidiki indikasi keterpaparan minyak babi pada food tray MBG yang telah dikonfirmasi MUI, agar persoalan ini tidak menimbulkan kegaduhan nasional.
Ia juga mengingatkan BGN agar realistis dalam target serapan anggaran Rp 99 triliun hingga akhir tahun, mengingat per Maret 2025 baru terserap sekitar 20%.
“Program MBG ini membawa manfaat besar bagi jutaan rakyat. Jangan hentikan, tapi perbaiki. Lakukan evaluasi menyeluruh, transparan, dan libatkan publik,” tegas Rizal.
#Jambiprima.com #Berita #Beritaterkini #BGN #JAMBI
Nama Anggota DPRD Apuk Disebut Ikut Atur Lokasi Penempatan PPPK, Ini Tanggapan Apuk
Polisi Gerebek Rumah Pasutri Pengedar, Barang Bukti Sabu Hampir 43 Gram Disita
Debalang Negeri Desak DPRD Tebo Cabut Izin dan Hentikan Aktivitas PT Tebo Indah
Reses di Sarolangun, Cek Endra Bawa Bantuan Kendaraan Sampah dan Sambungkan Aspirasi Turap
Kades Muara Kilis Mendadak Mundur, Surat Pengunduran Diri Beredar
Cek Endra Reses di Mandiangin Timur, Serahkan Bantuan Rp50 Juta TJSL BUMN untuk Seni Reog
Belum Ada Kejelasan, Warga Pulau Jelmu Tagih Proses Hukum Dugaan Mark-Up Dana Desa