FKDM Desak Pemkab Tinjau Ulang Lokasi Dapur MBG Elviana di Rumah Subsidi

Senin, 27 Oktober 2025 - 17:58:55 WIB - Dibaca: 1012 kali

Warga Perumahan Subsidi Zahdan, Desa Sungai Ulak, Merangin, mengeluhkan keberadaan dapur MBG di lingkungan mereka yang dinilai tidak sesuai peruntukan.
Warga Perumahan Subsidi Zahdan, Desa Sungai Ulak, Merangin, mengeluhkan keberadaan dapur MBG di lingkungan mereka yang dinilai tidak sesuai peruntukan. ()

JAMBIPRIMA.COM,. MERANGIN – Polemik keberadaan Dapur Makan Bergizi (MBG) milik Senator Elviana kembali mengundang perhatian publik. Setelah sebelumnya disorot DPRD dan warga, kini giliran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Merangin yang angkat bicara dan meminta agar lokasi dapur tersebut ditinjau ulang.

Ketua FKDM Merangin, Sigit Eko Yuwono, menilai bahwa dapur MBG yang berlokasi di Perumahan Subsidi Zahdan, Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, tidak ideal dijadikan tempat pengolahan makanan dalam program pemerintah. Pasalnya, kawasan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bukan untuk aktivitas produksi pangan skala besar seperti dapur MBG.

“Niat baik Ibu Elviana membangun dapur MBG tentu patut diapresiasi. Namun, lokasi dapur yang berdiri di tengah perumahan subsidi perlu ditinjau kembali agar sesuai dengan standar dan kriteria dapur MBG, terutama dari sisi kesehatan lingkungan dan tata ruang,” ujar Sigit, Senin (27/10/2025).

FKDM menilai, pemerintah daerah perlu turun langsung melakukan evaluasi dan peninjauan ulang. Tujuannya, memastikan kegiatan dapur tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar, seperti pencemaran, kebisingan, atau gangguan lingkungan lainnya.

“Idealnya, dapur MBG berada di lokasi yang memenuhi standar kesehatan lingkungan. Bukan di rumah subsidi yang peruntukannya berbeda,” tambah Sigit.

Dapur MBG yang dikelola oleh Candra itu diketahui menempati tiga unit rumah subsidi tipe 36 di kompleks Zahdan Residence. Rumah-rumah tersebut disulap menjadi dapur pengolahan makanan untuk program MBG (Makan Bergizi Gratis).

Namun, keberadaan dapur itu menuai kritik lantaran tidak ada pelaporan resmi kepada pihak desa. Kepala Desa Sungai Ulak, M. Jais, mengaku kecewa karena tidak pernah menerima pemberitahuan dari pihak pengelola.

“Sangat kecewa, karena tidak ada koordinasi sama sekali. Padahal wilayah ini punya aturan dan warga yang harus dilibatkan,” tegas M. Jais.

Tak hanya itu, Wakil Bupati Merangin Abdul Khafid Moein juga membantah pernah menyatakan dapur MBG Elviana tersebut sudah layak beroperasi. Ia menyebut, kabar yang menyebut dirinya menilai dapur itu memenuhi standar hanyalah kesalahpahaman atau informasi menyesatkan.

Sorotan terhadap Dapur MBG Elviana ini menambah panjang daftar kontroversi terkait pelaksanaan program Sekolah Pusat Pengolahan Gizi (SPPG) di Merangin. Publik kini menanti langkah tegas dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meninjau ulang kelayakan serta legalitas lokasi dapur tersebut.

“Kami hanya ingin semua berjalan sesuai aturan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan masalah di lapangan,” tutup Ketua FKDM. (Lil)

 

#Jambiprima.com #Berita #Beritaterkini #Merangin #Jambi #DPRD #BupatiMerangin 





BERITA BERIKUTNYA