Pengurus Masjid Sungai Bengkal Alami Kecelakaan Akibat Tambal Sulam Tanpa Rambu

Rabu, 19 November 2025 - 21:02:19 WIB - Dibaca: 965 kali

Tambal Sulam Berbahaya, Pengurus Masjid di Tebo Jadi Korban Laka
Tambal Sulam Berbahaya, Pengurus Masjid di Tebo Jadi Korban Laka (ARD)

JAMBIPRIMA.COM, TEBO – Kondisi jalan lintas provinsi di ruas Muara Tebo – Batas Batanghari kembali menelan korban. Mukhtar, seorang warga Kelurahan Sungai Bengkal yang juga pengurus Masjid Nurul Jalal, mengalami kecelakaan akibat pengerjaan tambal sulam yang dinilai tidak memenuhi standar keselamatan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 17.30 WIB, tepat menjelang waktu Salat Magrib.

Kecelakaan berawal ketika Mukhtar melintas di jalan yang sedang diperbaiki. Lubang yang sebelumnya digali untuk proses tambal sulam tidak diberi tanda atau rambu peringatan yang memadai. Situasi semakin berbahaya karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut, membuat lubang tertutup genangan air dan tidak terlihat oleh pengendara.

“Musim hujan begini seharusnya rambu itu wajib dipasang. Lubang tergenang air, tidak kelihatan sama sekali. Akhirnya masyarakat yang jadi korban,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Motor yang dikendarai Mukhtar terperosok ke dalam lubang yang tertutup air. Benturan keras membuat korban terjatuh dan mengalami luka cukup serius di bagian kepala hingga membutuhkan beberapa jahitan. Usai kejadian, warga sekitar menolong dan membawa Mukhtar ke puskesmas terdekat. Saat ini ia sudah dipulangkan dan tengah beristirahat di rumah, meski kondisi kesehatannya masih dipantau pihak keluarga.

Pihak keluarga korban mengaku sangat khawatir, terutama karena benturan keras terjadi di bagian kepala. “Kami takut ada dampak lain karena kepalanya terbentur keras ke aspal,” kata salah satu anggota keluarga.

Warga setempat menilai insiden ini adalah bukti kelalaian pihak rekanan proyek dan instansi terkait, termasuk Kementerian PUPR Balai Wilayah Sumatra Provinsi Jambi. Mereka menuntut pertanggungjawaban penuh atas dampak fisik maupun material yang dialami Mukhtar.

“Proyek jalan itu keuntungan untuk rekanan, tapi kerugiannya masyarakat yang tanggung. Biaya berobat, kerusakan motor, semua jadi beban korban. Kami minta pihak rekanan bertanggung jawab sampai korban benar-benar pulih,” tegas warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rekanan maupun instansi pemerintah terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden tersebut. Masyarakat berharap pihak proyek segera memperbaiki standar keselamatan, memasang rambu peringatan yang layak, serta melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Warga juga mendoakan Mukhtar agar cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan kerja dan perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan yang menjadi urat nadi mobilitas masyarakat. (ARD)





BERITA BERIKUTNYA