MUARA BULIAN – Polisi masih terus menyelidiki peristiwa pengrusakan kantor Polsek Batin XXIV, Batanghari oleh massa, pasca tewasnya Ketua DPC PPP Gun Harapan, pada Sabtu (22/6) lalu. Polisi fokus mencari provokator yang menggerakkan massa mendatangi dan memulai pengrusakan Polsek tersebut.
Penegasan ini disampaikan Kapolres Batanghari, AKBP Moh Santoso, Minggu (23/6) kemarin. Menurut dia, pasti ada orang atau pihak yang menggerakkan massa ke polsek pasca meninggalnya Ketua DPC PPP Kabupaten Batanghari, Gun Harapan. ‘’ Pengurusakan Polsek Batin XXIV itu terjadi sekira pukul 11.00 WIB oleh massa yang menginginkan pelaku upaya percobaan pencurian dihakimi sendiri," katanya.
Santoso bilang massa yang mendatangi dan merusak fasilitas Mapolsek Batin XXIV berjumlah sekira 100 orang. Mereka terdiri dari keluarga korban dan masyarakat Desa Aur Gading, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari, Jambi. Massa bergerak setelah mendapat informasi pelaku yang menyebabkan Ketua DPC PPP Batanghari Gun Harapan diamankan di Polsek.
Sebelum menghembus nafas terakhir, Gun Harapan terlibat perkelahian dengan pelaku yang kepergok mau mencuri di rumahnya, di RT 01 Desa Aur Gading, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari. "Tersangka percobaan pencurian bernama Ibrahim (30), warga RT 01 Desa Teluk Leban, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Fasilitas Mapolsek Batin XXIV yang dirusak massa terdiri dari kaca-kaca sejumlah ruangan, dua unit kendaraan sepeda motor dinas Bhabinkamtibmas dan beberapa arsip.
Hingga Minggu (23/6) kemarin, Polsek Batin XXIV masih dijaga ketat oleh Brimob Polda Jambi dan TNI bersenjata lengkap.
Menurut kapolres, penjagaan ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pergerakan massa lanjutan. Penjagaan dilakukan 50 orang personil gabungan dari Brimob dan TNI. Termasuk anggota Polres Batanghari.
Santoso membantah kabar penyebab kematian Ketua DPC PPP Kabupaten Batanghari, Gun Harapan, akibat adanya luka tembak pada bagian kepala dan tubuh. ‘’Tidak ada indikasi luka tembak. Kita telah lakukan pengecekan dan visum di Puskesmas Durian Luncuk, jadi tidak ada sama sekali dugaan luka tembak di kepala dan badan korban," jelasnya.
Perwira dua melati di pundak ini bilang, korban sempat bergumul dengan pelaku dan ada bekas luka ditubuhnya. Sedangkan hasil visum Puskesmas Durian Luncuk, Kecamatan Batin XXIV, korban meninggal dunia diduga karena memiliki riwayat penyakit jantung.
"Korban saat berada di Puskesmas sempat mengalami sesak nafas dan sempat dilakukan percobaan pertolongan pertama berupa menambah oksigen kepada korban," katanya.
Kejadian yang menggemparkan Batanghari itu dipicu oleh meninggalnya Gun Harapan. Kejadian berawal saat Gun Harapan memergoki pencuri bernama Ibrahim yang mau beraksi di rumahnya, sekitar pukul 07.30 Wib, Sabtu (22/6).
Kapolsek Batin XXIV, AKP Suwondo mengatakan, tersangka masuk ke rumah korban melewati ventilasi jendela dengan cara merusak besi. Istri korban melihat ada bekas kaki menempel di dinding. "Lalu istri korban memberitahu korban. Korban pun langsung mencari pelaku yang bersembunyi di bawah tempat tidur," katanya.
Selanjutnya, korban dan pelaku terlibat perkelahian. Dalam perkelahian itu korban mengalami luka luka sewrius akibat pukulan benda tumpul. Sedangkan istri korban berteriak meminta tolong. Masyarakat berdatangan setelah mendengar teriakan istri korban dan berhasil mengamankan pelaku.
Massa lalu membawa tersangka ke Polsek Batin XXIV. Kemudian tersangka dibawa ke Puskesmas Durian Luncuk untuk mendapat tindakan medis. Tidak lama kemudian, korban juga dirawat di Puskesmas Durian Luncuk.
"Disaat tersangka mau diamankan ke Polsek, warga Desa Aur Gading sudah ramai ingin menghakimi tersangka, sekira pukul 09.30 WIB. Sementara kondisi korban semakin memburuk dan meninggal dunia," kata mantan Kapolsek Muara Bulian ini.
Mendapat kabar korban meninggal dunia, massa langsung mendatangi Mapolsek Batin XXIV. Massa meminta pihak kepolisian menyerahkan pelaku pencurian yang menyebabkan korban meninggal. Massa merangsek masuk menuju ruang sel tahanan.
Namun, upaya massa menemukan pelaku gagal. Petugas telah lebih dulu melakukan penyelamatan terhadap pelaku.
Massa yang kesal kemudian merusak fasilitas Mapolsek. "Sekira pukul 11.00 WIB terjadi pengrusakan Mapolsek Batin XXIV disebabkan emosi spontan masyarakat yang ingin menghakimi pelaku," kata Kapores Batanghari AKBP Moh Santoso didampingi Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Widi Rahman di Mapolsek Batin XXIV, Sabtu (22/6).
"Saat penyerangan Mapolsek Batin XXIV ada satu tahanan lain dalam sel dan sudah diamanankan. Antisipasi dini telah dilakukan, karena telah mendapatkan informasi ada pergerakan massa," jelasnya.
Sementara Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS, langsung menuju rumah duka dan meninjau Polsek Batin XXIV pasca pengrusakan oleh massa Desa Aur Gading, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari. Muchlis beruapaya menenangkan warga agar tidak berbuat anarkis.
Menurut dia, massa merusak Polsek karena kecewa tidak menemui tersangka. Setelah korban meninggal, tersangka langsung dibawa ke Polsek Batin XXIV dan diamankan. Karena masyarakat mendesak, anggota langsung membawa tersangka ke Polres Batanghari.
"Dan masyarakat kecewa merusak kaca-kaca Polsek, ada satu tersangka. Alhamdulillah situasi sudah terkendali," ujar Jenderal Bintang Dua atasal Desa terusan Batanghari ini.
Muchlis mengatakan dia minta masyarakat tenang dan tidak bertindak yang lebih buruk lagi. ‘’ Mari kita jaga situasi Kabupaten Batanghari tetap kondusif," pungkasnya. (fai)